Senin, 06 Februari 2012

Robert Capa : Fotografer Yang Melegenda

    Robert Capa adalah fotografer dengan kemampuan yang biasa-biasa saja. Namun karena keberaniannya dalam mengabadikan berbagai peristiwa pada Perang Dunia II, maka namanya hingga kini dikenal sebagai fotografer yang melegenda
   Ia hampir tak tertandingi oleh fotografer dunia lainnya. Hal ini disebabkan, karena di sepanjang karirnya sebagai fotografer, ia berhasil mengabadiakan lima peristiwa perang yang berbeda semasa hidupnya, yaitu Perang Sipil Spanyol (1936-1939), Perang Sino-Jepang Kedua (1937-1949), PD II (1939-1945), Perang Arab-Israel (1948), Perang IndoChina Pertama (1946-1954). Selain itu ia juga berhasil mendokumentasikan jalannya PD II di London, Afrika Utara, Peperangan Normandia di Pantai Omaha (1944), dan Pembebasan Paris (1943)

Riwayat hidup Sang Fotografer

    Capa dilahirkan di Hongaria pada 22 Oktober 1913, ia sebenarnya memiliki nama asli Endre Erno Friedman. Orang tuanya adalah keturunan Yahudi asal Budapest, Hongaria. Saat berusia 18 tahun,  Friedman terpaksa meninggalkan tanah airnya untuk menghindari rezim yang saat itu sedang berkuasa di Hungaria. Ia lalu menetap di Berlin, Jerman, untuk memperdalam ilmu politik
    Pada tahun 1931, ia berhasil menjual foto pertamanya pada majalah Ullstein. Fotonya itu tak lain adalah foto Leon Trotsky, tokoh politik penting Soviet pada masa itu. Friedman lalu bekerja sebagai Fotografer di Jerman hingga harus pindah ke Prancis pada tahun 1933 akibat tekanan dari rezim Nazi.

     Saat di Prancis, ia lalu bertemu dengan gadis asal Polandia Gerda Taro, yang lalu menjadi tunangannya. Di sana mereka berdua berjuang mendapatkan kartu izin untuk kegiatannya sebagai jurnalis lepas
    Nama asli Robert Capa sebagai Endre Erno Friedman membuat dirinya mudah dikenali sebagai orang Hongaria sehingga menyulitkan dirinya untuk bisa bekerja lebih leluasa sebagai jurnalis dan fotografer. Untuk itu ia bersama Gerda Taro lalu mengidentifikasi diri sebagai fotografer Amerika dan mengganti namanya menjadi Robert Capa. Sejak saat itulah ia dikenal sebagai Robert Capa
   Sebenarnya Robert Capa lebih ingin menjadi penulis. Namun kondisi kerjanya waktu itu membawanya lebih dikenal sebagai juru foto jurnalistik. Lalu mulailah Robert dengan liputannya pada perang sipil Spanyol pada tahun 1935-1937. Dari situlah nama besarnya sebagai wartawan perang dimulai

                                    

    Ia meninggal secara tragis, yaitu tewas tertembak saat menjalankan perannya sebagai sukarelawan fotografer perang untuk majalah Life pada Perang IndoChina di Vietnam. Pada Mei 1954, tubuhnya ditemukan terbujur kaku sambil memegang kameranya. Jenazahnya disemayamkan di Gedung Quaker, Purchase, New York, Amerika
  
Fotografer yang kontrofersial 

    Secara teknis, hasil foto Capa dianggap biasa-biasa saja. Namun keberanian dan kenekatannya mengabadikan berbagai peristiwa berbahaya itulah yang menjadikan Capa sulit tertandingi oleh fotografer lain. Meski hasil jepretannya mengandung kontroversi apakah foto itu nyata atau dibuat-buat

    Misalnya saja, ketika ia memotret seorang prajurit yang tewas tertembak di Cordoba pada Perang Sipil Spanyol. Mengingat jarak yang begitu dekat dengan korban dan waktu yang tepat untuk memotret sesaat setelah korban jatuh, sejumlah orang menanyakan keaslian foto tersebut
Foto kontroversialnya yang lain adalah ketika ia mengambil gambar PD II di Pantai Omaha sambil berenang. Ia menggunakan dua kamera Contax II dengan lensa 50 mm dan beberapa rol film cadangan. Ia berhasil memotret 108 gambar pada saat-saat awal penyerangan. Namun sial baginya, karena salah satu staf di majalah Life membuat kesalahan fatal pada foto-foto tersebut. Staf tersebut mengeringkan foto-foto itu dengan hair dryer sehingga merusak film negatifnya. Padahal, foto-foto itu memiliki nilai berita yang tinggi. Akhirnya foto-foto itu terlihat tampak kabur dan seperti out of fokus

                      

    Namun beredar kabar bahwa tidak ada kesalahan pada waktu pengolahan filmnya. Foto-foto yang kabur itu benar-benar out of fokus. Konon pada saat pengambilan gambar, Capa mengambilnya dengan gemetar karena ketakutan

Penghargaan untuk Sang Fotografer

    Untuk mengenang keberanian dan jasa Capa, Overseas Press Club menggelar acara Robert Capa Award bagi fotografer dunia yang sangat berani dalam meliput peristiwa, namun hasil fotonya juga mampu bercerita banyak

     Memang kita masih membutuhkan banyak Capa baru 

                                       

Sumber : Gober Nostalgia 58 - Gramedia Majalah 2006

1 komentar: